Tuesday, 20 December 2016

SAJAK SEBATANG LISONG
Oleh :

W.S. Rendra
Menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya,
mendengar 130 juta rakyat,
dan di langit
dua tiga cukong mengangkang,
berak di atas kepala mereka
Matahari terbit.
Fajar tiba.
Dan aku melihat delapan juta kanak-ka
nak
tanpa pendidikan.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet,
dan papantulis-papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan.
Delapan juta kanak-kanak
menghadapi satu jalan panjang,
tanpa pilihan,
tanpa pepohonan,
tanpa dangau persinggahan,
tanpa ada bayangan ujungnya.
…………………
Menghisap udara
yang disemprot deodorant,
aku melihat sarjana-sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya;
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiun.
Dan di langit;
para tekhnokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas,
bahwa bangsa mesti dibangun;
mesti di-up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
Gunung-gunung menjulang.
Langit pesta warna di dalam senjakala
Dan aku melihat
protes-protes yang terpendam,
terhimpit di bawah tilam.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.
Bunga-bunga bangsa tahun depan
berkunang-kunang pandang matanya,
di bawah iklan berlampu neon,
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau,
menjadi karang di bawah muka samodra.
………………
Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
keluar ke desa-desa,
mencatat sendiri semua gejala,
dan menghayati persoalan yang nyata.
Inilah sajakku
Pamplet masa darurat.
Apakah artinya kesenian,
bila terpisah dari derita lingkungan.
Apakah artinya berpikir,
bila terpisah dari masalah kehidupan.

19 Agustus 1977
ITB Bandung
Potret Pembangunan dalam Puisi

Related Posts:

  • Sajak Potret Keluarga SAJAK POTRET KELUARGAOleh :W.S. Rendra Tanggal lima belas tahun rembulan.Wajah molek bersolek di angkasa.Kemarau dingin jalan berdebu.Ular yang lewat dipagut naga.Burung tekukur terpisah dari sarangnya. Kepada rekannya ber… Read More
  • Sajak Peperangan Abimanyu SAJAK PEPERANGAN ABIMANYU(Untuk puteraku, Isaias Sadewa)Oleh :W.S. Rendra Ketika maut mencegatnya di delapan penjuru.Sang ksatria berdiri dengan mata bercahaya.Hatinya damai,di dalam dadanya yang bedah dan berdarah,karena i… Read More
  • Sajak SLA SAJAK S L AOleh :W.S. Rendra Murid-murid mengobel klentit ibu gurunyaBagaimana itu mungkin ?Itu mungkin.Karena tidak ada patokan untuk apa saja.Semua boleh. Semua tidak boleh.Tergantung pada cuaca.Tergantung pada amarah dan… Read More
  • Sajak Sebatang Lisong SAJAK SEBATANG LISONGOleh :W.S. Rendra Menghisap sebatang lisongmelihat Indonesia Raya,mendengar 130 juta rakyat,dan di langitdua tiga cukong mengangkang,berak di atas kepala mereka Matahari terbit.Fajar tiba.Dan aku melih… Read More
  • Sajak Pertemuan Mahasiswa SAJAK PERTEMUAN MAHASISWAOleh :W.S. Rendra Matahari terbit pagi inimencium bau kencing orok di kaki langit,melihat kali coklat menjalar ke lautan,dan mendengar dengung lebah di dalam hutan. Lalu kini ia dua penggalah tingg… Read More

0 comments:

Post a Comment

Ikuti Dengan Sekali "Klik"

Powered by Blogger.

Kenalilah Saya Lebih Dekat

Featured post

Kumpulan Cerpen Seno Gumirah

Seno Gumirah adalah seorang penulis yang karya-karyanya cukup memukau,, dari cerpen, puisi, hingga buku-bukunya laris terjual... berik...

Popular Posts

Blog Archive