Tahun 2016 sedikit lagi akan
berakhir, dan akan datang tahun yang baru yaitu tahun 2017.
maka
banyak yang mengira-ngira apa yang bakal terjadi di tahun 2017 ini, seperti
kita lihat ditahun 2016 ini banyak sekali persoalan-persoalan yang muncul di
dunia, mulai dari politik sampai bidang ekonomi,, dan juga terpilihnya Donald
Trump menjadi presiden AS membuat sebagian dari kita beranya-tanya apa yang
akan terjadi di dunia ini pada tahun 2017...
meski
sebagai manusia kita tidak bisa melihat masa depan, sebab masa depan adalah
misteri,, tapi pria bernama Michel de Nostredame adalah
dokter, apoteker, penulis, dan
astrolog
asal Prancis ini dalam bukunya The Prophecies atau Les Propheties, ia dianggap menuliskan
prediksi sejumlah kejadian besar yang terjadi di dunia.
Dalam
buku itu, ada lebih dari seribu quatrain atau sajak 4 seuntai--yang terdiri
atas empat baris--dalam bahasa Prancis, yang diyakini oleh mereka yang percaya,
bisa meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang.
Karena
sifatnya yang samar, dan tak ditulis dalam urutan waktu yang linear,
sajak-sajak karyaNostradamus bisa diterapkan dalam segala situasi, untuk
menebak-nebak peristiwa yang momentumnya tak jelas.
Jadi,
apa yang 'diramalkan' Nostradamus untuk tahun 2017? Berikut hal-hal
yang konon diprediksi sang peramal, seperti dikutip sebagian dari Inquisitr, Rabu (23/11/2016):
1. 'Sangkakala' Donald Trump
Ini yang ditulis Nostradamus dalam
Century I: 40:
The false trumpet concealing madness
(Terompet palsu mengungkap kegilaan)
will cause Byzantium to change its laws.
(yang membuat Bizantium mengubah hukumnya)
From Egypt there will go forth a man who
wants
(Dari Mesir, akan muncul seorang pria yang menginginkan...)
the edict withdrawn, changing money and
standards
(agar dekrit ditarik, mengubah uang, juga standar)
Jika Donald Trump adalah 'terompet
palsu' yang dimaksud, maka
Nostradamus memprediksi Presiden AS masa depan itu akan menjadi 'gila'.
Nostradamus (Wiki)
Bizantium kini adalah Eropa Timur. Baris
ketiga dan keempat bisa diartikan bahwa Trump berupaya mengintervensi
situasi pengungsi -- yang akan berdampak pada mata uang Eropa atau Euro.
Namun, sejumlah pihak mengkritik
penafsiran tersebut. Sebab, kata 'terompet' (trumpet) -- yang dikaitkan dengan
Trump -- berasal dari Bahasa Inggris. Sementara, kata modern Prancis bagi trumpet adalah trompette.
Tak hanya itu, kuantrain tersebut juga
telah digunakan berkali-kali dalam sejarah, tak spesifik mengarah pada Trump.
2. Nasib Israel
Ini yang ditulis Nostradamus dalam
Century I: 57
The trumpet shakes with great discord.
(terompet bergetar oleh perselisihan besar)
An agreement broken: lifting the face to
heaven:
(kesepakatan rusak: mengangkat wajah ke surga)
the bloody mouth will swim with blood;
(mulut yang bedarah akan berenang dalam darah)
the face anointed with milk and honey
lies on the ground.
(wajah yang diurapi dengan susu dan madu akan tergeletak di tanah)
Sejumlah orang mengartikan 'tanah susu
dan madu' sebagai Israel. Sementara, beberapa lainnya mengartikan kuatrain
tersebut merujuk pada Perang Dunia III.
Hal tersebut bersesuaian dengan sejumlah
prediksi akhir zaman yang diyakini tertulis dalam Injil -- yang mengaitkan
Israel dengan kemunculan anti-Kristus.
Kalaupun Nostradamus salah, Donald Trump
mengisyaratkan bahwa ia akan melakukan intervensi soal Israel. "Kita akan
memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem," kata penasihat Trump seperti
dikutip dari NPR
Pertemuan Donald Trump dan PM Israel
Benjamin Netanyahu berlangsung di Trump Tower (Telegraph)
Pemerintah dan sejumlah figur politik di
Israel kini menagih janji presiden AS terpilih itu. Sejumlah tokoh garis keras
bahkan meminta Trump mengakhiri upaya damai solusi dua negara (two
states solution) untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Belakangan, Trump menyebut, Jared
Kushner, dapat membantu mewujudkan perdamaian di Timur Tengah meski tidak
mendapat jabatan formal dalam pemerintahannya.
"Aku ingin menjadi seseorang yang
menciptakan perdamaian antara Israel dengan Palestina. Itu akan menjadi
prestasi yang luar biasa," ujar Trump dalam pertemuannya dengan The
New York Times seperti dikutip dari New York Post, Rabu
(23/11/2016).
3. Pengepungan
Nostradamus menulis hal ini dalam
Century III: 50:
The republic of the great city
(Republik dari kota yang besar)
Will not want to consent to the great
severity:
(Tak akan mau menyetujui keparahan yang luar biasa)
King summoned by trumpet to go out,
(Terompet memanggil raja untuk keluar)
The ladder at the wall, the city will
repent.
(tangga bersandar di dinding. Kota akan menyesalinya)
Amerika Serikat adalah Republik
Konstitusional sehingga sajak itu dianggap merujuk pada AS.
Metafora dalam kuatrain itu telah
diinterpretasikan berulang kali pada masa lalu. Namun, jika digunakan dalam
masa kini, diasumsikan bahwa Trump akan kesulitan meyakinkan rakyat Amerika
Serikat untuk menyetujui terjadinya 'situasi parah luar biasa' yang ditimbulkan
kekuatan asing.
Sementara, 'tangga yang bersandar di
dinding' diartikan sebagai dimulainya pengepungan.
Nostradamus juga menuliskan sajak lain
yang terkait dengan itu.
Century X: 76
The great Senate will ordain the triumph
(Senat besar akan menasbihkan kemenangan)
For one who afterwards will be
vanquished, driven out:
(Untuk seseorang yang kemudian akan dikalahkan, diusir)
At the sound of the trumpet of his
adherents there will be
(Saat suara terompet para pengikutnya akan...)
Put up for sale their possessions,
enemies expelled.
(menjual semua harta mereka, musuh-musuh akan diusir)
Ini terdengar seperti konsekuensi dari
konflik besar, mungkin Perang Dunia III. Diprediksi para 'pengikut' Donald
Trump akan menjual harga benda mereka dan mengusir musuh.
4. Pembunuhan Donald Trump?
Dalam ramalannya, Nostradamus juga
menyebut ada tiga sosok 'Anti-Kristus'. Dua sosok sebelumnya konon adalah
Napoleon Bonaparte dan Adolf Hitler.
Yang ketiga konon muncul pada awal 2016
-- kemunculannya diperkirakan menjadi sinyal Perang Dunia III, sebuah
pertempuran global yang akan berlangsung selama 27 tahun. Dan
Donald Trump disebut-sebut mewakili sosok itu.
Presiden ke-45 AS Donald Trump
didampingi keluarga menyampaikan pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya
di Manhattan, New York Rabu (9/11). Trump unggul cukup jauh atas pesaingnya
dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. (REUTERS/Brendan McDermid)
"Nostradamus memberikan nama sosok
yang ketiga sebagai Mabus," tulis sosok yang mengaku sebagai peramal masa
kini, John Hogue.
Berbeda dengan dua yang pertama, menurut
dia, Mabus adalah yang pertama tewas dalam perang besar -- yang diawali
pertanda komet, atau roket yang jatuh dari langit. "
Percaya tak percaya, apa yang dikatakan
sebagai 'prediksi Nostradamus' hanya sekedar ramalan belaka.
Apapun, Presiden AS Barack Obama meminta
warga Negeri Paman Sam, juga dunia untuk memberi kesempatan pada capres
Republik itu untuk memimpin.
"Aku merasa dia (Trump)
bersungguh-sungguh untuk menjadi presiden yang berhasil dan membawa negara ini
maju. Aku tidak berpikir ada presiden yang menjabat dengan alasan 'aku ingin
membuat orang-orang marah dan menghancurkan setengah negaraku'," kata
Obama.
"Berikanlah dia kesempatan untuk
memimpin Amerika," kata Obama seperti dikutip dariCNN.