( Karya : Ilham Pasawa )
Anggun, ramah tamah dan menyejukan jiwa
cemerlang matahari menghangatkan peradaban
nilai-nilai luhur yang kini mulai dilupakan
hanyut, di aliran sungai ciliwung bersama limbah dan kotoran
jaman dan kemajuan selalu menjadi korban
gengsi dan gaya hidup adalah sebuah alasan
hei!!! bung Hatta!
lihatlah... pemuda yang dijamanmu adalah agen intelektual
kini hampir musnah
Hei!! bung Karno!
pemuda yang kau sebut dapat mengguncang dunia
kini hampir binasa
wahai para ulama dan tokoh agama
pemuda yang kalian sebut sebagai calon pemimpin
kini tertimbun
jaman adalah waktu kejadian adalah sejarah
manusia adalah aktor dan lakon pencipta sejarah
kehancuran pemuda bukan salah jaman yang gila
tetapi dirusak oleh makhluk-makhluk tak bernyawa
media, teknologi menjadi doktrin paling ampuh
seperti dokter bedah, ia membedah pola pikir pemuda
paham sosialis dimentalkan oleh paham individualis
cinta kasih yang murni kepada sesasama telah dirusak dan dibatasi
Jiwa dan daksa ini merintih
ketika berdiri diatas kebenaran lebih memalukan
ketimbang melepas dahaga nafsu di pinggir dan sudut kota
bicara tentang hukum adat dan budaya lebih diasingkan
ketimbang berlari diatas hal yang bisa membahayakan peradaban
ohhh,,, tanah hijau dan air yang biru
demikian jika pemimpinmu adalah pemimpin dagangan
yang sengaja ditawarkan oleh mereka yang memiliki kepentingan
pemimpin seperti itu bukanlah pemimpin sejati
tidak bisa mencipta generasi pembangkit negeri
hanya bisa bicara urusan pribadi
ooohhh... Maha patih Gajah Mada
aku mendengar tanah ini menangis, air sungai kecewa hingga tak lagi jernih
menyaksikan kerusakan mental dan moral pada pribadi bangsa
ahhh,,, pemuda yang kini identik dengan asusila dan narkoba
lihatlah!! gunung-gunung marah dan membuat makar
sehingga mengalirkan lahar sampai kebibir samudra
wahai pemimpin luhur terdahulu!!
bangsamu kini tidak mengenal nilai luhur kehidupan
dalam dirinya hanya mengenal arti kekayaan akan kebusukan
moral bijaksana tergeser oleh gaya hidup yang mempesona
terbakar...
terkikis...
habis, tak lagi berbudaya
dalam ratapan ini aku teriris dan bersedih
keadaan telah teramat sangat mengkhawatirkan
pendidikan, telah diperkosa dan tidak lagi diindahkan
penanaman nilai luhur dan budi pekerti tidak lagi diunggulkan
sehingga tertanam sebuah pemikiran..
kesederhanaan adalah kepahitan..
kapitalisme adalah tujuan
wahai para pendidik dan pengajar
jangan mau dibohongi oleh sistem yang diterapkan
mendidiklah jangan hanya mendikte
ajarilah bukan hanya sekedar bekerja
pendidik adalah media...
media bukanlah pendidik...
hiburan adalah keperluan
tetapi sarana dan penyampaian seakan menjerumuskan
wahai pemerhati peradaban..
saksikanlah keruntuhan jika hanya membiarkan
penjajahan kembali dihidupkan
bukan dengan kesakitan tetapi oleh kesenangan
sadarlah, bangunlah, buka mata hati dan nurani menatap nirwana
bangkitlah dan kuburan dalam pribadai yang berkeadaban
kini... kubiarkan Tuhan yang menentukan
dari sebuah nurani yang diciptakan
kita kembali kepada kebangkitan
dengan menjungjung nilai-nilai luhur kebajikan
nilai-nilai murni keagamaan
nilai-nilai tinggi kebudayaan
serta berprinsip teguh menjalankan nilai-nilai hidup kebangsaan
Pasawa, 12 05 2014